oleh : mabruri
sebuah fenomena besar yang terjadi pada abad 21 ini, semua sekolah
diindonesia digalakkan dengan program
muatan lokal bahasa asing,
terutama bahasa inggris menjadi icon
dari bahasa-bahasa asing lainnya, tidak mengherankan jika pemerintah memasukkan
program kurikulum bahasa inggris. sebagai mana bahasa inggris adalah bahasa
internasional, bahasa yang dipakai oleh negara yang berhuni di bumi ini. dan
tidak mengherankan pula bahwa bahasa inggris adalah bahasa bisnis pendidikan
bagi penerima jasa pendidikan non-formal, seperti kursus-kursus bahasa inggris
misalnya. sungguh mengheran bahasa inggris yang pada sejarah indonesia kurang
di pelajari, kini menjadi bahasa yang digalakkan untuk dipelajari.
jika
kembali mengingat dalam sejarah, indonesia mempunyai sejarah di jajah oleh
belanda 3,5 abad dan jepang 3,5 tahun, namun adakah bahasa belanda ataupun
bahasa jepang yang sangat rakus dipelajari warga Indonesia betul-betul
dipelajari sebagaimana dipelajarinya bahasa inggris pada zaman ini. Tentu
jawabannya tidak, karna bahasa belanda dan bahasa jepang bukanlah bahasa dunia.
Namaun kenapa bahasa inggris menjadi bahasa dunia? Seingat penulis, bahasa inggris dijadikan
bahasa internasional karna bangsa inggris mendominan mengusai wilayah dunia
pada masa penjajahan. Jadi bangsa inggris adalah bangsa penjajah terbesar yang
diminati oleh yang dijajah maupun non penjajah, sebagai bukti semua Negara
mempelajari bahasa inggris.
Dilembaran ini, penulis tidak
bermaksud membuat asumsi bahwa bahasa inggris tidak layak dipelajari, akan
tetapi penulis sedikit membandingi dan mengkritisi masyarakat mayoritas yang
beragama islam namun tidak terlalu peduli dengan bahasa islam. Dengan bahasa
kasarnya ; orang islam bisa bahasa islam. jika orang memandang bahasa inggris
layak menjadi bahasa internasional karna paling luas wilayah kekuasaanya pada
zaman penjajahan. Mari kita mengingat sejarah islam, bahwa kerajaan islam lebih
besar kekuasaan wilayahnya tapi bukan sekali-kali datang membawa permusuhan
namun datang dengan bendera perdamaian.
Penulis pernah mendengar perkataan
dari ust. Nababan, Lc yang berbunyi : banyak anak yang sudah berumur 60 tahu
gak bisa baca qur’an. Jika direnungi, tentu tidak sepadan dengan kenikmatan
yang allah berikan dengan anak yang berumur 60 belum bisa mengaji. Dan apakah
ini kesalahan mutlak dari anak yang berumur 60 tersebut. Menurut penulis bukan
kesalahan mutlak dari anak tersebut, tentunya kesalahan itu dibarengi dengan beberapa
factor masa silam anak tersebut.
Sengaja penulis mengaitkan dengan
pengajian al quran, karna al quran kitabullah diturunkan dengan bahasa arab.
Kalau di ambil kesimpulan bahasa arab
adalah bahasa allah. Bukan bahasa nabi muhammad saja. Nah apakah masyarakat
Indonesia sudah berpikir sejauh itu?
Menurut pengamatan penulis, semua
ummat muslim mengenal bahasa arab adalah bahasa islam. Namun pola berpikir
ummat muslimlah yang harus diperbaiki. Selama ini ummat muslim mempelajari
bahasa inggris karna kebanyakan berfikir dunia, bukan niat karena allah untuk
mendapatkan ilmu dan beribadah. Hal yang seperti inilah membuat minoritas
ulama’ mengharamkan mempelajari bahasa inggris. Sehingga Ulama’ menyimpulkan
mempelajari bahasa inggris dengan bahasa radikal. Sebagai pengabdi sejati,
ulama’ menginginkan umat islam mempelajari bahasa inggris untuk mendakwahi
orientalis dengan bahasa inggris namun pada kenyataannya ummat islam
mempelajari bahasa inggris semata untuk duniawi.
Penulis mengajak untuk membuka mata
kepada semua ummat islam didunia kususnya Indonesia, yang rendah maupun yang
tinggi yang miskin maupun yang kaya, yang staff maupun pejabat. Bahwasanya kita
semua berada dialam mimpi, alam fatamorgana. Seyogyanya kita mempelajari bahasa
arab, kembali kehittoh, kita mempelajari bahasa arab mempelajari bahasa agama,
mempelajari bahasa agama adalah kemauan keras mengabdi dijalan allah. Ingat
bahasa syurga adalah bahasa ahli surga. Berarti bahasa arab adalah rezki
ataupun kenikmatan yang diturunkan kedunia. Sekarang tinggal ummat itu sendiri
yang mau menerima kenikmatan tersebut.
Sekali lagi penulis tidak
berpandangan bahwa mempelajari bahasa inggris itu tidak boleh atau haram. Namun
penulis hanya bermaksud agar masyarakat islam mengenal bahasanya dahulu sebelum
mengenal bahasa tetangganya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Saran Anda