Banyak orang yang merasa bahwa bahasa
arab bukanlah bahasanya, karna semenjak kecil bahasa yang mereka pakai bukan
bahasa arab. Tentu hal tersebut beralasan bagi mereka. Namun walaupun bahasa arab bukanlah bahasa ibu dari negara kita, akan tetapi tanpa disadari bahasa ini sangat melekat dalam ucapan sehari-hari. contohnya, astaghfirullah, masya Allah, alhamdulillah dan masih banyak istilah-istilah arab lainnya.
Ada juga kalimat/teks bahasa arab yang cukup panjang diucapkan, contohnya ketika melaksanakan sholat dengan bacaan Surat Al-Fatihah, Ayat-Ayat pendek, Do'a Qunut, tasyhud akhir dan kalimat lain-lainnya. Tapi apakah mereka memahaminya???, tentu kebanyakan tidak. Alangkah baiknya jika membaca/mengucapkan kalimat-kalimat tersebut dengan memahami maknanya, sehingga hal ini akan mempengaruhi kehusyu'an dan kerendahan hati dalam beribadah.
Kondisi pada saat ini, Indonesia yang merupakan negara mayoritas beragama islam belum sepenuhnya mempelajari bahasa arab secara kaffah, hal ini sangat disayangkan dan memprihatinkan. Anak-anak sebagai ujung tanduk ummat islam harus dibekali dengan bahasa arab demi mempertahankan generasi ummat islam.
Berikut Manfaatnya belajar bahasa Arab:
1. Mempermudah membaca Quran & Hadis
2. Mempermudah menghafal Quran & Hadis
3. mempermudah memahami makna Al-Qur’an
4. Mempermudah memahami buku/ajaran islam
5. Memperkaya budaya dan literatur Arab
6. Meningkatkan kemampuan bahasa asing
7. terbukanya kesempatan berkarir di negara Timur Tengah
Bagi mereka yang belum pernah atau
sedang berproses mempelajari bahasa arab, maka saya sediakan ayat-ayat yang sekiranya
dapat memotivasi anda dalam belajar bahasa arab. Mudah-mudahan arti dan maksud ayat tersebut bisa dipahami dan menjadi perantara mendapatkan hidayah untuk belajar bahasa arab. Namun, Jika ingin lebih tahu makan tersurat dan tersiratnya, alangkah baiknya mencari tahu asbabun nuzul dan tafsir ayat-ayat
tersebut.
Teks Surat & Artinya
|
Ayat
|
Nama Surat
|
No
|
وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى
إِمَامًا وَرَحْمَةً وَهَذَا كِتَابٌ مُصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيًّا لِيُنْذِرَ
الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَى لِلْمُحْسِنِينَ
Dan
sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. dan
ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk
memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik.
|
12
|
Al-Ahqof
|
1.
|
إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا
لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya
Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
|
3
|
Az zukhruf
|
2.
|
yوَكَذَلِكَ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآناً عَرَبِيّاً لِّتُنذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا
وَتُنذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ
فِي السَّعِيرِ
Demikianlah
Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi
peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya[1339] serta memberi peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. segolongan masuk surga,
dan segolongan masuk Jahannam.
[1339]
Maksudnya: penduduk dunia seluruhnya.
|
7
|
As Syuro
|
3.
|
كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا
عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Kitab
yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui,
|
3
|
Fushilat
|
4.
|
قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي
عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
(ialah) Al Quran dalam bahasa
Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya
mereka bertakwa.
|
28
|
Az zumar
|
5
|
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا
فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا
Dan
Demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah
menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar
mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.
|
113
|
Thoohaa
|
6
|
كَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا
عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ
أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَمَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ
وَلا وَاقٍ
Dan
Demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang
benar) dalam bahasa Arab[776]. dan seandainya kamu mengikuti hawa
nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada
pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
[776] Keistimewaan
bahasa Arab itu antara lain Ialah: 1. sejak zaman dahulu kala hingga sekarang
bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa
yang lengkap dan Luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3.
bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang Amat
Luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk peubahan, yang demikian tak terdapat
dalam bahasa lain.
|
37
|
Ar ra’d
|
7
|
Mempelajari bahasa Arab secara kaffah adalah perkara yang urgensi bagi umat Islam. kalau bukan ummat islam yang menghidupi siapa lagi?. Belajar bahasa arab tidak harus menunggu menjadi orang arab, tapi belajar bahasa arab mulailah dengan alasan sederhan, karna kita muslim.
saking pentingnya bahasa arab, ulama-ulama terkenal menyimpulkan mempelajari bahasa arab itu wajib, sebagaimana yang disamapaikan oleh beberapa ulama' berikut:
1. Al-Syathibi (w. 790 H.) berkata;
“Al-Qur’an secara keseluruhan turun dalam bahasa Arab. Jadi, tuntutan untuk memahaminya hanyalah bisa dari jalan ini saja… barang siapa yang ingin memahami Al-Qur’an, maka hanya dari arah bahasa Arab saja bisa dipahami. Dan tidak ada jalan lain untuk menuntut memahaminya selain dari arah ini saja” (Al-Muwafaqat, jilid 2, hlm. 102)
2. Imam Al-Zarkasyi mengutip statemen Imam Fakhruddin (w. 606 H.) ketika membantah pendapat yang mengatakan bahwa mempelajari bahasa Arab hukumnya fardhu kifayah dengan mengatakan;
وَنَازَعَ الْإِمَامُ فَخْرُ الدِّينِ في شَرْحِ الْمُفَصَّلِ في كَوْنِهِمَا فَرْضَ كِفَايَةٍ لِأَنَّ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إذَا قام بِهِ وَاحِدٌ سَقَطَ عن الْبَاقِينَ قال وَاللُّغَةُ وَالنَّحْوُ ليس كَذَلِكَ بَلْ يَجِبُ في كل عَصْرٍ أَنْ يَقُومَ بِهِ قَوْمٌ يَبْلُغُونَ حَدَّ التَّوَاتُرِ لِأَنَّ مَعْرِفَةَ الشَّرْعِ لَا تَحْصُلُ إلَّا بِوَاسِطَةِ مَعْرِفَةِ اللُّغَةِ وَالنَّحْوِ وَالْعِلْمُ بِهِمَا لَا يَحْصُلُ إلَّا بِالنَّقْلِ الْمُتَوَاتِرِ فإنه لو انْتَهَى النَّقْلُ فيه إلَى حَدِّ الْآحَادِ لَصَارَ الِاسْتِدْلَال على جُمْلَةِ الشَّرْعِ اسْتِدْلَالًا بِخَبَرِ الْوَاحِدِ فَحِينَئِذٍ يَصِيرُ الشَّرْعُ مَظْنُونًا لَا مَقْطُوعًا وَذَلِكَ غَيْرُ جَائِزٍ
“Imam Fakhruddin dalam Syarh Al-Mufasshal mendebat pendapat yang mengatakan bahwa mempelajari ilmu Al-Lughah dan Nahwu adalah fardhu kifayah. Karena fardhu kifayah jika ada satu yang melakukan maka, kewajiban tersebut gugur bagi yang lain. Beliau mengatakan: Ilmu Lughah dan Nahwu tidak demikian, bahkan wajib setiap masa ada sekelompok orang yang mencapai derajat Mutawatir untuk mengetahuinya. Karena mengetahui Syara’ tidak mungkin kecuai dengan perantaraan ilmu Lughah dan Nahwu. Mendapatkan ilmu Lughah dan Nahwu tidak mungkin kecuali dengan penukilan Mutawatir. Karena jika penukilannya hanya sampai derajat Ahad maka istidlal syariat secara umum akan menjadi istidlal dengan khabar Ahad. Pada saat itu, syariat menjadi bersifat dugaan, bukan pasti dan itu tidak boleh” (Al-Bahru Al-Muhith Fi Ushul Al-Fiqh, vol.1, hlm 391)
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H.) berkata;
فَإِنَّ نَفْسَ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ مِنَ الدِّيْنِ وَمَعْرِفَتهَا فَرْضٌ وَاجِبٌ فَإِنَّ فَهْمَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ فَرْضٌ وَلاَ يُفْهَمُ إِلاَّ بِفَهْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ وَمَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِه فَهُوَ وَاجِبٌ ثُمَّ مِنْهَا مَا هُوَ وَاجِبٌ عَلى الأَعْيَانِ وَمِنْهَا مَا هُوَ وَاجِبٌ عَلى الْكِفَايَةِ
“Bahasa Arab itu sendiri adalah bagian dari agama. Mengetahuinya adalah fardhu dan wajib. Karena memahami Al-Quran dan As-As-Sunnah hukumnya wajib, dan tidak bisa difahami kecuali dengan memahami Bahasa Arab. Sebuah kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu tersebut hukumnya wajib. Lalu, diantara bahasa Arab itu ada yang wajibnya bersifat ‘ain ada pula yang wajibnya bersifat kifayah” (Iqtidha’ As-Shirath Al-Mustaqim, hlm. 207)
وَلَا بُدَّ فِي تَفْسِيرِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيثِ مِنْ أَنْ يُعْرَفَ مَا يَدُلُّ عَلَى مُرَادِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ مِنْ الْأَلْفَاظِ وَكَيْفَ يُفْهَمُ كَلَامُهُ ، فَمَعْرِفَةُ الْعَرَبِيَّةِ الَّتِي خُوطِبْنَا بِهَا مِمَّا يُعِينُ عَلَى أَنْ نَفْقَهَ مُرَادَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ بِكَلَامِهِ
“Untuk menfsirkan Al-Quran dan hadis, menjadi keharusan mengetahui sesuatu yang menunjukkan maksud lafaz-lafaz Allah dan RasulNya, dan bagaimana firmannya difahami. Jadi, mengetahui bahasa Arab yang dengan bahasa ini kita diseru adalah termasuk hal yang membantu agar kita memahami maksud Allah dan Rasulnya dalam ucapannya” (Majmu’ Al-Fatawa, jilid 7, hlm 116)
4. Imam Al-Syafi’i (w. 204 H.) berkata;
فَعَلى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَتَعَلَّمَ مِنْ لِسَانِ الْعَرَبِ مَا بَلَغَهُ جُهْدُهُ حَتَّى يَشْهَدَ بِه أَنْ لاَ إِله إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَيَتْلُوْا بِه كِتَابَ اللهِ وَيَنْطِق باِلذِّكْرِ فِيْمَا افْترضَ عَلَيْه مِن التَّكْبِيْرِ وَأمرَ بِه مَن التَّسْبِيْح وَالتَّشَهُّد وَغَيْر ذلِك. وَمَا ازْدَادَ مِن الْعِلْمِ باِللِّسَانِ الَّذِيْ جَعَلَ اللهُ لِسَانَ مَنْ خَتَمَ بِه نُبُوَّتَهُ وَأَنْزِلَ بِهِ آخِرَ كُتُبِهِ كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Setiap Muslim wajib mempelajari bahasa Arab semaksimal mungkin hingga dia bisa bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Juga agar bisa membaca kitabullah, mengucapkan lafaz zikir yang diwajibkan kepadanya seperti takbir, dan yang diperintahkan kepadanya seperti tasbih, tasyahhud dan yang lainnya. Pengetahuan bahasa Arab –yang dengannya Allah menjadikan bahasa untuk penutup Nabi, dan dengannya pula Allah menurunkan kitab terakhirnya-yang lebih dari hal itu adalah kebaikan untuknya (Al-Risalah, hlm 38-39).
semoga dengan penjelasan para ulama di atas, membuka mata hati kita semua untuk mempelajari bahasa Arab dengan lebih tulus dan ikhlas mempelajarinya, serta menjadi ladang amal bagi yang mempelajarinya. aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Saran Anda